Pages

Thursday, May 31, 2007

Kata Mutiara (कटा मुतिअरा)

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Seseorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui kesilapannya ,cukup bijak untuk mengambil manfaat daripada kegagalannya dan cukup berani untuk membetulkan kesilapannya.

Tuesday, May 29, 2007

Perempuan Bertangan Kidal Berumur Lebih Pendek?

Lihat Gambar

Suatu studi menunjukkan bahwa perempuan bertangan kidal memiliki resiko lebih besar untuk meninggal, terutama akibat terserang penyakit kanker dan cerebrovascular, suatu kerusakan pada pembuluh darah di otak dan pembuluh darah yang memasok darah ke otak.

Meskipun itu dapat menjadi temuan yang menyimpang dimana peluang dan buktinya jauh dari kesimpulan. Banyak laporan telah menghubungkan kondisi kidal dengan bermacam gangguan pada umumnya yang mengakibatkan masa hidup menjadi yang lebih singkat, kata beberapa peneliti Belanda dalam laporan mereka di jurnal Epidemiology.

"Orang bertangan kidal dilaporkan tak memiliki wakil di kalangan kelompok orang berusia lanjut, kendati temuan semacam itu masih banyak diperdebatkan," tulis Dr. Made K. Ramadhani dan rekannya dari University Medical Center Utrecht. Sebanyak 1 dalam 10 orang diperkirakan bertangan kidal.

Di antara 12.178 perempuan berusia menengah di Belanda yang diselidiki oleh para peneliti itu selama hampir 13 tahun, 252 orang meninggal.

Ketika perempuan bertangan kidal dibandingkan dengan perempuan lain dan datanya disesuaikan untuk mengetahui jumlah faktor yang berpotensi mengakibatkan kematian, perempuan bertangan kidal memiliki resiko 40% lebih tinggi untuk meninggal akibat penyebab apa saja, 70% lebih tinggi meninggal akibat kanker, dan 30% lebih tinggi meninggal akibat penyakit sistem peredarah darah.

Perempuran bertangan kidal juga menghadapi resiko dua kali lebih besar untuk meninggal akibat kanker payudara, resiko hampir lima kali lipat untuk meninggal akibat kanker colorectal, dan beresiko lebih dari tiga kali lipat untuk meninggal akibat cerebrovascular.

Mekanisme yang mempertegas tersebut tetap sukar untuk dipahami, meskipun faktor genetika dan lingkungna hidup mungkin terlibat, kata Ramadhani dan rekannya.

Kebanyakan penelitian mengenai orang bertangan kidal itu dan angka kematian telah dipicu oleh dugaan bahwa orang bertangan kidal tersebut disebabkan oleh penghinaan yang dialami sang ibu selama menjelang kelahiran, yang akhirnya mengarah kepada kematian dini.

Penulis suatu komentar, Dr. Olga Basso, yang bertangan kidal, sangat ragu, secara umum, mengenai penelitian yang berkaitan dengan penyakit dan kematian dengan kondisi bertangan kidal itu.

"Saya tidak sendirian dalam berpendapat bahwa literatur mengenai kondisi bertangan kidal dikumpulkan dari sejumlah penyakit, tak peduli penyakit yang diduga terlihat pada mereka yang bertangankidal,” katanya.

"Setelah berhasil menghindari sejumlah gangguan", kata Basso. “Saya ragu bahwa kekidalan saya secara pradini menyeret saya menuju kuburan saya."

Basso bekerja di National Institute of Environmental Health Sciences, Research Triangle Park, North Carolina.

Thursday, May 24, 2007

Ubah CD Anda Menjadi File MP3

Ubah CD Anda Menjadi File MP3

Lihat Gambar

Anda dapat menggunakan beberapa program audio jukeboxe gratis untuk mengubah CD Anda ke bentuk file MP3, tetapi dua cara yang populer yaitu memakai fasilitas dari program Windows Media Player (WMP) dan Apple iTunes.

Dengan WMP:
Klik kanan di bagian atas window. Pilih menu Tools. Kemudian klik di tab Rip Music. Pilih MP3 untuk formatnya.

Dengan iTunes (di sistem operasi Mac)
Di bawah menu drop-down dengan nama iTunes, pilih Preferences. Kemudian klik icon untuk Importing. Di menu drop-down untuk Import Using, pilih MP3 Encoder, kemudian klik OK.

Kedua program ini sama-sama bekerja dengan baik dan Anda bisa memlilih bit rate sampai tingkatan 320Kbps. Jika Anda ingin menghemat pemakaian hard drive anda pilih bit rate rendah, tetapi pilih bit rate lebih tinggi jika anda mengutamakan kualitas suara.

Tiga Langkah Sederhana Ber-password Aman

Lihat Gambar

Kita sekarang sudah hidup dalam era digital dimana Anda sering diminta untuk membuat password baru. Beberapa di antaranya untuk hal-hal yang tidak begitu penting (dimana tidak membahayakan uang dan identitas Anda). Untuk yang semacam ini, Anda bebas untuk menggunakan password yang mudah-mudah karena efeknya jika sampai diketahui orang lainpun tidak akan begitu merugikan Anda. Lain halnya, pada saat Anda benar-benar membuat password yang benar-benar spesifik untuk melindungi informasi penting.

Berikut ada tiga langkah sederhana untuk membuat password yang aman dibobol hacker:

- Password harus terdiri dari 8 karakter atau lebih. Tidak ada toleransi untuk hal ini.
- Kombinasikan huruf, angka dan karakter simbol di keyboard tetapi hindari suatu urutan (seperti ‘12345678’ atau ‘abcdefgh’ atau ‘qwertyui’). Jika mengandung suatu pola-pun, ini akan menjadi suatu celah! Jangan gunakan pula membuat password dengan cara mengganti suatu karakter dengan simbol yang mirip (seperti contohnya ‘p@55w0rd’, hacker tahu betul segala trik ini). Semakin acak password Anda, semakin aman.
- Jangan gunakan nama Anda, tanggal ulang tahun, tanggal suatu peringatan atau kata-kata dari kamu. Sia-sia saja menggunakan ini, terlalu mudah bagi orang jahat untuk mengetahuinya.

Ingatlah, suatu password mudah hanya efektif tidak diketahui oleh orang-orang yang jujur tetapi untuk orang-orang yang jahat, sama sekali tidak!

Percepat Waktu 'Shutdown' Windows XP Anda

Lihat Gambar

Tidak hanya saat start-up yang butuh dipercepat, Anda bisa juga membuat waktu shut down Windows XP lebih cepat. Jika proses shutdown PC Anda terasa begitu lama, berikut ada beberapa langkah yang dapat mempercepatnya:

- Buatlah Windows XP untuk tidak membersihkan paging file saat shutdown. Untuk alasan keamanan, biasanya Windows XP akan membersihkan paging file di PC Anda (pagefile.sys) dari semua isinya kapan saja Anda melakukan shutdown. Paging file ini digunakan untuk menyimpan file dan data sementara, namun sistem Anda ter-shutdown, semua informasi ini tetap ada di file itu. Beberapa orang lebih suka paging file dibersihkan pada saat shutdown karena beberapa informasi penting seperti password yang tidak ter-encrypt seringkali bisa dilihat di file ini. Namun proses pembersihan paging file ini dapat secara signifikan memperlambat waktu dari shutdown, jadi kalau keamanan bukan prioritas utama Anda, mungkin Anda merasa tidak perlu untuk membersihkannya. Untuk shutdown XP tanpa membersihkan paging file, jalankan Registry Editor (klik Start > Run, kemudian ketik "regedit" di windows Run) dan arahkan ke:
HKEY_LOCAL_MACHINE\ SYSTEM\ CurrentControlSet\ Control\ Session Manager\Memory Management

- Ubah nilai dari ClearPageFileAtShutdown ke 0. Tutup Registry Editor, dan restart komputer Anda. Setelah ini, kapan saja Anda mematikan XP. paging file tidak akan dibersihkan dan seharusnya proses shutdown akan berjalan lebih cepat.

Wednesday, May 23, 2007

Ancaman Kesehatan Wi-fi Tidak Terbukti


Wi-fi (wireless fidelity) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nirkabel semakin
populer terutama di negara-negara maju dan berkembang। Dengan wi-fi orang bisa masuk
ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke
line telepon.

Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan?

Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris. Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.

Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University. Dalam pernyataannya pada BBC, Senin (21/05), Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: "Radiasi elektro magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh.

"Bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop, namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama."

Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.

Namun ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.

"Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave."

Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan.

Health Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama dua puluh menit.

"Gelombang radio sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih, namun jika ada gangguan yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian yang akan mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti transmisi wi-fi bagi kesehatan.

Hal senada juga didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan: "Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil.

"Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama. Namun bukan berarti semua radiasi elektro magnetik tak berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda menggunakan laptop saat berjemur di pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh," tambah Sperrin yang mengatakan sampai saat masih belum ada banyak bukti yang cukup berrarti akan dampak negatif wi-fi.

Namun yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi, namun pada perilaku dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada kesehatan.

Patah Hati Perpendek Usia


Patah hati itu sakit, terlebih jika kehilangan kekasih yang dicintai. Kondisi pun akan semakin tragis jika rasa sakit mulai menyerang badan, bisa jadi usia akan jadi lebih pendek. Ga percaya? Sebuah studi yang dilakukan Universitas Glasgow, Skotlandia, dan dilaporkan BBC, Kamis (26/04), mencoba menganalisa hal tersebut.

Menurut peneliti yang menganalisa 4000 pasangan menyebutkan, mereka yang patah hati ditinggal kekasih cenderung lebih merana, tertekan, dan mengalami kecemasan yang berlebihan, terutama pada mereka yang berstatus janda atau duda.

Pasangan yang saling mencintai terbiasa hidup tergantung dengan pasangan, dan saat pasangan mereka meninggal, kekosongan dan rasa kehilangan membuat mereka merana dan cenderung mengubah gaya hidup serta menganut perilaku pola makan tak sehat.

Studi yang dimulai tahun 1970an dan diterbitkan Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat, ini menganalisa pasangan menikah dengan kisaran usia 45 sampai 64 tahun.

Peneliti mencatat salah salah satu dari pasangan yang meninggal dan melihat reaksi dari pasangan yang ditinggalkan sampai pada tahun 2004. Hasilnya, wanita dua kali mengalami masa sulit saat ditinggal suaminya.

Tingkat kematian karena berbagai hal cenderung meningkat pada enam bulan pertama sejak pasangan meninggal dan resiko gangguan jantung naik pada lima tahun pertama begitu juga tekanan darah. Hal ini terjadi karena perubahan gaya hidup dan kebiasaan merokok semakin menjadi-jadi, karena faktor kesepian.

"Ini hanya tentang bagaimana mereka yang ditinggalkan pasangan bisa mengatasi kesepian. Dalam analisa kita sebagian besar responden mengaku merana setelah berpulangnya pasangan mereka," papar Cathy Ross, pemimpin studi dari British Heart Foundation.

Sementara Stewart Wilson, konseling dari Cruse Bereavement Care mengatakan: "Saat pasangan telah menjalani hidup bersama selama bertahun-tahun, dan kemudian berakhir pada suatu waktu yang mendadak, otomatis selalu ada perubahan yang menyertai kehilangan itu. Depresi, stres, dan kecemasan yang berlebihan menuntun mereka untuk hidup tak sehat."

"Beberapa orang cenderung berperilaku tak sehat, merokok berlebihan dan mengkonsumsi makanan tak sehat. Proses menjalani masa berkabung dan kehilangan itulah yang membuat seseorang menjadi sembrono dengan kesehatan mereka," tambah Ross yang memberikan contoh pasangan penyanyi June Carter Cash dan Johnny Cash dalam laporan studinya.

Main Video Game Bisa Tingkatkan Kinerja Mata

Bermain video game bagi sebagian orang mungkin hal yang menyenangkan, sebagai hiburan atau pengisi waktu luang. Namun, untuk orang-orang maniak game bisa disebut game adalah soulmate untuk mereka. Apa sih untungnya main game? Dalam penelitian di Amerika baru-baru ini, main game selain untuk hiburan, ternyata bisa melatih kecepatan mata, meningkatkan kecerdasan, dan melatih kepekaan.

Tapi, ini dikhususkan untuk orang-orang yang bermain game strategi dan action, seperti, Gears of War, Lost Planet, dan Halo. Dan bukan untuk game-game mudah, seperti tetris.

Orang yang baru saja mulai menyukai game, atau disebut non-gamers, mungkin membutuhkan waktu lama untuk menguasai game jenis ini, kira-kira 30 jam atau lebih. Mereka harus membiasakan diri dan mata mereka untuk melihat lebih jeli agar bisa menyelesaikan game-game tersebut secara akurat.

"Dalam penelitian, untuk pemain game baru, butuh waktu lebih dari 30 jam untuk menguasai medan, jika dibandingkan dengan pakar game, dalam test yang sama," kata Daphne Bevelier, penulis mengenai hubungan mata dan game dalam jurnal ilmu psikologi, dari University of Rochester.

Banyak aspek dari pengelihatan yang berhubungan dengan bentuk dan ukuran. Jika dilihat dengan satu mata, bentuk yang dipancarkan ke kornea dan lensa mata, akan menghasilkan efek visual yang berbeda dari tiap mata. Dan ini bisa berpengaruh untuk meningkatkan efisiensi mata secara natural, jika sering berlatih, khususnya dengan game.


Salah satu game action

Pertama, orang yang memainkan game action telah membantu penelitian untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan game tersebut, artinya, kemampuan mereka untuk melihat hal-hal kecil dalam game, menyatukan beberapa obyek dengan cepat, seperti kalimat-kalimat, telah mengubah proses penerimaan otak secara visual.

"Game-game ini telah menekan sistem visual manusia sampai kepada batas maksimal dan otak berusaha untuk beradaptasi dengannya," kata Bevelier.

"Pembelajaran terhadap game telah membawa kinerja otak dalam aktivitas dan kemungkinan, dalam kehidupan sehari-hari," lanjutnya.

Salah satu kesimpulan dalam penelitian itu adalah, orang yang bermain game-game action dapat menjadi terapi yang berguna untuk rehabilitasi kepada orang-orang yang bermasalah dengan pengelihatan, seperti, penderita amblyopia atau 'mata malas', dan sedikit efek untuk penuaan dini.

Penelitian lain juga memperlihatkan bahwa kebiasaan bermain game virtual reality, dapat meningkatkan kemampuan psikis pada penderita stroke untuk dapat menjalankan kinerja otak mereka.